Pemain naturalisasi Indonesia asal Belanda, Ezra Walian resmi menjalani debutnya bersama timnas Garuda. Impian Ezra berseragam timnas merah putih akhirnya tercapai. Pemain Jong Ajax ini memang sudah sejak lama menyatakan keinginannya membela timnas Garuda. Pemain berdarah Manado ini sebelumnya adalah warga negara Belanda. Namun kecintaannya terhadap indonesia nampaknya lebih besar, sehingga Ezra sangat ingin dinaturalisasi oleh PSSI.
Pemain 19 tahun ini pun mendapatkan jalur khusus untuk menjadi warga negara Indonesia, mengingat tenaganya dianggap sangat dibutuhkan oleh timnas U-22 yang dilatih Luis Milla.
Berkat bantuan dari PSSI dan Menpora, Ezra pun resmi berstatus WNI beberapa jam sebelum laga uji coba timnas Indonesia U-22 kontra timnas Myanmar. Ia pun langsung dipercaya menjalani debutnya dalam laga perdana timnas merah putih dibawah asuhan pelatih baru, Luis Milla.
Namun sayang, Ezra yang diturunkan Milla pada awal babak kedua belum banyak memberikan kontribusi untuk timnas. Pergerakannya selama 45 menit pertandingan belum banyak membahayakan kiper Myanmar. Tercatat hanya sekali pemain bernomor punggung sepuluh itu melepaskan tembakan ke gawang Myanmar dari sudut sempit. Itupun tidak terlalu membahayakan gawang lawan. Pergerakan tanpa bola pemain Ajax Junior ini juga tak terlalu efektif. Ezra masih terlihat canggung dalam membuka ruang. Memiliki paling tinggi badan 177 sentimeter, ezra harusnya mampu memberikan kontribusi dari bola-bola atas. Namun sayang Evan Dimas dan kawan-kawan belum mampu memaksimalkan kelebihan yang dimiliki Ezra. Selain buruknya kerjasama antar lini di timnas U-22 Indonesia di babak kedua, waktu adaptasi Ezra dengan rekannya di timnas terbilang sangat singkat, sehingga gaya permainan Ezra sebagai target man belum terlalu dipahami oleh pemain timnas garuda lainnya.
Kisah ezra berseregam merah putih baru dimulai. Debutnya memang tak berujung kemenangan. Namun tepat atau tidaknya keputusaan Ezra memilih Indonesia sebagai timnasnya akan dibuktikan oleh ezra sendiri. Sejauh mana pemain Jong Ajax ini bisa berkontribusi untuk mengangkat prestasi sepakbola Indonesia di kancah dunia. Jangan sampai ambisi besar berseragam merah putih, tidak dibarengi dengan kualitas mumpuni dari seorang pemain naturalisasi.